Persamaan5 menyatakan hubungan antara momen gaya, momen inersia dan percepatan sudut partikel yang berotasi. Persamaan 5 merupakan persamaan hukum II Newton untuk partikel yang berotasi. D. Hukum II Newton pada gerak rotasi Jika terdapat resultan gaya pada suatu benda bermassa m maka benda bergerak lurus dengan percepatan a. HubunganSeutastali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M dan berjari-jari R yang bebas berputar mengitari sumbunya. Tali ditarik dengan gaya F. Silinder mula- mula diam pada t = 0. a. Hitung percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t (nyatakan jawaban dalam M, R, F, dan t) b. Jika M = 6 kg, R = 10 cm, dan F = 9 N StatikaKelas 11 SMA. Keseimbangan dan Dinamika Rotasi. Momen Gaya. Sebuah roda gerinda memiliki momen inersia 3 x 10^ (-3) kg m^2. Roda mula-mula berputar dengan kecepatan sudut 1.400 rpm. Karena gesekan, roda berhenti dalam waktu 35 sekon. Momen gaya (torsi) yang dialami roda oleh gaya gesekan adalah . Momen Gaya. Pertanyaan Perhatikan pernyataan berikut! Besar momen gaya sebanding dengan momen inersia Besar momen gaya berbanding terbalik dengan momen inersia Besar momen gaya sebanding dengan percepatan sudut Besar momen gaya berbanding terbalik dengan percepatan sudut Pernyataan yang tepat menyatakan hubungan momen gaya, momen inersia, dan percepatan sudut adalah .
Gayaputar resultan terhadap sumbu bersesuaian dengan gaya resultan F, percepatan sudut bersesuaian dengan percepatan sudu linear a, dan momen kelembaman I terhadap subu bersesuain dengan massa m. (Sears, Zemansky, 219-221) BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. 4 Data. h 1 = 0,5 m. h2 = 0,7 m. h3 = 0,9 m. Massa timbangan = 13,5 gr
918 Hubungan antara momentum sudut dan momentum linier. Seperti halnya gaya yang memiliki hubungan dengan momen gaya, momentum sudut juga memiliki hubung an dengan momentum linier. Untuk benda titik yang bergerak dengan m omentum p dan berjarak r d ari sumbu rotasi, maka besarnya momentum sudut memenuhi. L = r p sin θ (9.42) Hubunganantara momen gaya dan momen dapat dapat dinyatakan sebagai berikut : Dengan α adalah percepatan sudut (rad/s2) Ketika sebuah benda berotasi maka besar energy kinetic yang dimilikinya adalah sebanding dengan hasil kali momen inersia dan kuadrat kecepatan sudutnya. Secara matematis dapat ditulis :